"Kerja sama RIM dengan ITB diharapkan bisa hasilkan usaha baru. Bisa membuat aplikasi untuk menjadi produk baru," ungkap Hatta, dalam Forum Sosialisasi dan Konsultasi Teknis Wirausaha: Pelatihan Dasar Birokrasi Ekspor-Impor di Aula Timur ITB, akhir pekan ini.
Dengan begitu, Hatta berharap, ITB akan menjadi kampus yang mengembangkan technopreneur, bukan hanya sarjana yang mencari kerja, tetapi juga membuka lapangan kerja. Hatta memuji kerja sama ITB dengan vendor Blackberry sebagai awal yang bagus.
"Ini awal yang baik, kita kembangkan teknologi aplikasi. Bisa jadi center untuk kembangkan aplikasi dan produk teknologi," harapnya.
Kerja sama antara RIM dan ITB merupakan bentuk kolaborasi perguruan tinggi dengan perusahaan atau industri. Sehingga, kata Hatta, ITB bisa menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggul.
Untuk investasi pertama, RIM mengeluarkan USD5 juta. Dana tersebut digunakan untuk membangun pusat inovasi di ITB. Dengan begitu, Hatta berharap Bandung bisa memiliki basis pengembangan teknologi inovasi.
"Saya harap program ini akan dorong mahasiswa untuk menjadi pengusaha pemula di bidang teknologi, khususnya technopreneur," ungkapnya.
Presiden Direktur RIM Indonesia, Andy Cobham menyatakan, RIM siap menanamkan modal hingga USD5 juta atau sekira Rp45,5 miliar.
Cobham mengimbuhkan, perusahaan asal Kanada itu siap mengucurkan dana tersebut untuk program kerja sama RIM di bidang penelitian dengan ITB.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar
Pembaca budiman tolong kolom komentarnya diisi ya Tks before (^_^)