Cuaca ekstrem yang saat ini tengah melanda sebagian besar wilayah di Indonesia, harus benar-benar diwaspadai.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung bahkan memberi peringatan bagi para nelayan yang ada di pesisir laut di wilayah Jawa Barat untuk tidak melaut.
Wilayah pesisir laut berpotensi timbul gelombang angin kencang. Cuaca ekstrem tersebut diperkirakan akan terjadi selama satu pekan ini.
Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG Kota Bandung, Jumadi saat ditemui usai menghadiri Sosialisasi Bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dalam Rangka Penguatan Kerja Sama dengan Media Massa di Aula Redaksi Pikiran Rakyat, Jln. Soekarno-Hatta 147, Kamis (30/6).
Jumadi menyatakan, jika para nelayan memaksakan diri melaut di tengah kondisi cuaca yang ekstrem, hal itu akan sangat membahayakan keselamatan.
Ia berharap para nelayan mengikuti peringatan serta imbauan yang disampaikan BMKG melalui media massa.
"Gelombang angin itu jelas berbahaya. Jadi kepada para nelayan sebaiknya tetap mengikuti pemberitaan dari media massa. Karena data yang kami berikan melalui media massa itu merupakan data yang valid," tuturnya.
Jumadi menambahkan, selama Juni hingga Juli 2011, cuaca di Jawa Barat menunjukkan kondisi hujan, namun masih dalam batas normal.
Bahkan Kota Bandung yang sebelumnya diprediksi kemarau pun saat ini terus diguyur hujan. Indikasi kawasan dengan curah hujan yang tinggi juga terjadi di Garut bagian utara dan Sumedang.
"Menurut perkiraan cuaca yang kami lakukan, hingga Juli 2011 ini tidak akan ada kemarau," paparnya.
Hal senada diungkapkan Kasubid, Diseminasi, dan Informasi Meteorologi pada BMKG Pusat, Jaja Supriatna. Menurutnya, pada Juni embusan angin tenggara semakin kencang sehingga akan menimbulkan gelombang laut yang tinggi.
"Karena angin dipengaruhi Monsoon (disebut juga angin musim, red) selatan yang kuat dengan durasi relatif lama sehingga akan memengaruhi tinggi rendahnya gelombang laut," jelas Jaja.
Butuh informasi
Demikian pula diungkapkan Kasubid Diseminasi dan Informasi Iklim Agro dan Iklim Maritim BMKG Pusat, Marzuki. Ia menjelaskan, kondisi kencangnya angin tenggara akibat Monsoon selatan secara periodik akan mengalami peralihan pada September-Oktober.
Dalam kesempatan itu, Pemimpin Redaksi HU Pikiran Rakyat, Budhiana yang menerima rombongan BMKG menyambut positif sosialisasi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat ini.
"Saat ini validitas perkiraan cuaca sangat penting bagi masyarakat. Karena mobilitasnya yang banyak, sehingga sangat membutuhkan informasi mengenai cuaca," katanya.
Dengan demikian, ia mengatakan, sosialisasi perkiraan cuaca yang disampaikan BMKG sangat berguna bagi masyarakat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung bahkan memberi peringatan bagi para nelayan yang ada di pesisir laut di wilayah Jawa Barat untuk tidak melaut.
Wilayah pesisir laut berpotensi timbul gelombang angin kencang. Cuaca ekstrem tersebut diperkirakan akan terjadi selama satu pekan ini.
Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG Kota Bandung, Jumadi saat ditemui usai menghadiri Sosialisasi Bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dalam Rangka Penguatan Kerja Sama dengan Media Massa di Aula Redaksi Pikiran Rakyat, Jln. Soekarno-Hatta 147, Kamis (30/6).
Jumadi menyatakan, jika para nelayan memaksakan diri melaut di tengah kondisi cuaca yang ekstrem, hal itu akan sangat membahayakan keselamatan.
Ia berharap para nelayan mengikuti peringatan serta imbauan yang disampaikan BMKG melalui media massa.
"Gelombang angin itu jelas berbahaya. Jadi kepada para nelayan sebaiknya tetap mengikuti pemberitaan dari media massa. Karena data yang kami berikan melalui media massa itu merupakan data yang valid," tuturnya.
Jumadi menambahkan, selama Juni hingga Juli 2011, cuaca di Jawa Barat menunjukkan kondisi hujan, namun masih dalam batas normal.
Bahkan Kota Bandung yang sebelumnya diprediksi kemarau pun saat ini terus diguyur hujan. Indikasi kawasan dengan curah hujan yang tinggi juga terjadi di Garut bagian utara dan Sumedang.
"Menurut perkiraan cuaca yang kami lakukan, hingga Juli 2011 ini tidak akan ada kemarau," paparnya.
Hal senada diungkapkan Kasubid, Diseminasi, dan Informasi Meteorologi pada BMKG Pusat, Jaja Supriatna. Menurutnya, pada Juni embusan angin tenggara semakin kencang sehingga akan menimbulkan gelombang laut yang tinggi.
"Karena angin dipengaruhi Monsoon (disebut juga angin musim, red) selatan yang kuat dengan durasi relatif lama sehingga akan memengaruhi tinggi rendahnya gelombang laut," jelas Jaja.
Butuh informasi
Demikian pula diungkapkan Kasubid Diseminasi dan Informasi Iklim Agro dan Iklim Maritim BMKG Pusat, Marzuki. Ia menjelaskan, kondisi kencangnya angin tenggara akibat Monsoon selatan secara periodik akan mengalami peralihan pada September-Oktober.
Dalam kesempatan itu, Pemimpin Redaksi HU Pikiran Rakyat, Budhiana yang menerima rombongan BMKG menyambut positif sosialisasi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat ini.
"Saat ini validitas perkiraan cuaca sangat penting bagi masyarakat. Karena mobilitasnya yang banyak, sehingga sangat membutuhkan informasi mengenai cuaca," katanya.
Dengan demikian, ia mengatakan, sosialisasi perkiraan cuaca yang disampaikan BMKG sangat berguna bagi masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar
Pembaca budiman tolong kolom komentarnya diisi ya Tks before (^_^)