Indonesia Peringkat Kedua Terendah Penetrasi Wireline Broadband

Written By Agung Setiawan on Sabtu, 02 Juli 2011 | 1:26 PM

Melihat penetrasi mobile broadband yang sedemikian cepat, perlu dicermati bagaimana pemanfaatan mobile broadband ini bisa menjadi peluang usaha, termasuk menjadi alternatif dalam pemasaran produk. Rully Ferdian

Pemanfaatan potensi mobile broadband secara optimal menjadi hal yang penting, mengingat secara ekonomi mobile broadband memiliki potensi meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 1,68% pada 2015.

Demikian disampaikan Vice President, ICT Practice Frost & Sullivan Asia Pacific Jayesh Easwaramony, pada konferensi dan workshop “Mobile Broadband for Indonesia’s Socio Economic Development,” pada hari pertama penyelenggaraan Indonesia International Communication Expo & Conference (ICC), di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis, 9 Juni 2011.

Menurut Jayesh, Indonesia menduduki peringkat kedua terendah dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik dalam hal penetrasi wireline broadband, yang hanya mencapai 2,3% dari total populasi yang ada pada 2010. Namun, penetrasi wireline broadband diperkirakan mencapai 23% pada 2015.

Kondisi tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Tifatul Sembiring pada pembukaan ICC 2011. Menurut Tifatur, Kemkominfo menargetkan pada 2012 Indonesia memasuki masa Indonesia Connected, di mana masyarakat menjadi lebih aware terhadap informasi.

“Kemkominfo juga menargetkan Indonesia memasuki masa Indonesia Broadband pada 2015 dan pada 2018 Indonesia akan memasuki masa Indonesia Digital. Salah satu hal yang telah dilakukan pemerintah dalam memasuki masa Indonesia Broadband adalah dengan membangun Palapa Ring,” ujar Tifatul.

Secara umum, broadband dimanfaatkan untuk aktivitas browsing, email, blogging, social networking, website, online shopping, internet television, broadband radio, dan voice over IP.

“Melihat penetrasi mobile broadband yang sedemikian cepat, perlu dicermati bagaimana pemanfaatan mobile broadband ini bisa menjadi peluang usaha, termasuk menjadi alternatif dalam pemasaran produk,” ungkap Ketua Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) Teddy Sukardi.

Teddy menyarankan, beberapa hal antara lain untuk membuat situs application store yang baik dan menarik maupun menggunakan sosial media untuk melakukan pemasaran.

0 komentar:

Posting Komentar

Pembaca budiman tolong kolom komentarnya diisi ya Tks before (^_^)