Mono Rel Bandung

Written By Agung Setiawan on Jumat, 01 Juli 2011 | 7:39 PM

ilustrasi
Monorel Siap Atasi Kemacetan Bandung 
Guna memecah kemacetan di wilayah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi Jawa Barat merancang pembangunan monorel yang melintas dari Jatinangor hingga Padalarang.

“Transportasi monorel merupakan salah satu alternatif untuk memecah titik-titik kemacetan yang paling efektif.Ada beberapa alternatif untuk mencari solusi kemacetan di Kota Bandung.Saat ini kami sedang merancang pembangunan monorel dan kereta gantung. Untuk monorel, saat ini konsepnya sedang dibuat Dinas Perhubungan Jabar.

Selain itu, kami juga tengah merancang dengan pemerintah daerah yang nantinya akan terlintasi proyek ini,” ungkap Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf kepada wartawan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro,Kota Bandung, kemarin. Menurut dia, ada beberapa persoalan yang menjadi kendala rencana pembangunan ini. Misalnya, calon investor yang siap berinvestasi enggan mengikuti proses tender.

Padahal, dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 80 Tahun 2007 telah ditegaskan segala proyek pemerintah diharuskan melalui proses tender. Menurut Dede, proyek pengembangan transportasi monorel ini sudah direspons beberapa perusahaan luar. Namun, pihaknya masih mencari investor yang tepat untuk merealisasikan pembangunan yang akan menjadi alternatif untuk memecah kemacetan di Kota Bandung.“

Kami sudah perkirakan secara kasar proyek ini bisa menghabiskan dana sekitar Rp3 triliun. Sudah ada beberapa investor yang tertarik, tapi kami masih merumuskan kerja sama dan regulasinya seperti apa yang akan ditawarkan,” jelas Dede. Dede menerangkan, rencananya monorel ini akan dibangun dari arah Jatinangor-Cibiru- Cimahi-Padalarang-Nagreg dan kembali ke Jatinangor Jalur ini sengaja dibangun di wilayah pinggir Kota Bandung gunamemecahkemacetanpada pintumasukKotaBandungyang saat ini kerap terjadi kemacetan.

Mayoritas investor enggan melakukan pembangunan jika proses pembebasan tanah dilakukan sendiri.Karenanya,Dede memastikan proses pembebasan tanah akan dilaksanakan pemerintah melalui badan usaha milik daerah (BUMD). Selain itu, Dede juga mengakusaatinitengahdirancangalat transportasi kereta gantung dari Setiabudi menuju wilayah Gedung Sate.

Kereta Gantung ini akan mengurangi jarak tempuh dari Setiabudi ke Kota Bandung selama 25 menit.“Kami sudah bicarakan dengan kota/kabupaten yang akan dilintasi. Mereka mengusulkan pembangunan kereta gantung ini.Jika sudah jadi alat transportasi, ini bisa mengurangi jarak tempuh Setiabudi- Kota Bandung.

Biasanya kalau dari Setiabudi ke Kota Bandung saat ini bisa ditempuh dengan waktu 40 menit,tapi jika ditempuh dengan monorel bisa mencapai 15 menit,”papar Dede. Menurut Dede,transportasi kereta gantung akan memecah beberapa titik kemacetan di Kota Bandung seperti Setiabudi, Cihampelas,dan Dago. tantan sulthon

Perancis Bawa Investor Danai Bandung Railway 175 Juta Dollar AS
Pemerintah Prancis membawa sejumlah investor ke Indonesia untuk mendanai proyek pembangunan Bandung Railway yang diharapkan bisa dipercepat pembangunannya. 

Declaration of Understanding (DoU) pun telah diteken antar kedua pemerintah untuk merealisasikan rencana tersebut. 

Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono mengatakan, DoU telah diteken antara dirinya dengan Menteri Muda bidang Transportasi Prancis, Thierry Mariani di Jakarta, Jumat (1/7/2011). 

"Sekarang posisinya adalah G to G (pemerintah RI dengan pemerintah Prancis). Prancis telah membawa investor dan mereka berkomitmen bisa mendanai proyek Bandung Railway sebesar 175 juta dollar AS," kata Bambang kepada wartawan di Jakarta.

Bandung sebagai salah satu kota wisata yang sibuk di Indonesia menjadi incaran investor transportasi tersebut karena memiliki potensi yang sangat bagus. Bandung Railway sendiri akan dibangun melintasi bagian barat hingga timur Bandung yaitu Padaarang-Cicalengka sepanjang 41 km. 

Sementara yang belum dibangun jalur ganda (double track) sepanjang 21 km.Rencananya untuk jalur tersebut, investor Prancis berencana untuk mendanai pembangunan jalur ganda, persinyalan dan elektrifikasinya. 

"Untuk commuter line ini dana sebesar 175 juta dollar AS akan digunakan sebesar 165 juta dollar untuk pembangunan fisik dan 10 juta dollar AS untuk technical assistance," tandasnya.

1 komentar:

Agung Setiawan mengatakan...

semoga saja bisa memcahkan masalah kemacetan di Bdg dan jangan sampai mandeg ditengah jalan seperti yg terjadi di Jakarta amin (^_^)

Posting Komentar

Pembaca budiman tolong kolom komentarnya diisi ya Tks before (^_^)